Sekolah Cendekia BAZNAS Gelar Diskusi Psikologi Pendidikan Bersama Founder Komunitas Home Schooling Turki
Salah satu tantangan dalam pendidikan pasca pandemik ini adalah pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selain kecanggungan terhadap teknologi dan situasi, hal yang tidak kalah penting adalah kondisi mental peserta didik. Menurut Dr. Ani Khairani, M.Psi, Psikolog, mental anak harus dipersiapkan dengan baik oleh guru sebagai pengajar maupun orang tua dirumah sebagai pendidik anak.
Persiapan tersebut dimulai dengan adalah mengenali “Dimana Posisi Kita Berada”, apakah di zona nyaman, zona ketakutan, zona belajar atau bertumbuh. Guru maupun orang tua harus bergerak cepat untuk bertumbuh, yakni mampu menanamkan pemikiran dan tindakan positif kepada anak. Sehingga dalam masa pandemic ini, semangat belajar anak tidak loyo melainkan dibimbing untuk menjadi smart learner.
Selanjutnya, memahami model pendidikan. Pendidikan dimulai dan terus berjalan di rumah, sedangkan sekolah adalah penunjang fungsi pengajaran.

“Model pendidikan yang saat ini kita butuhkan adalah Agile Education,” kata Ani, pemateri dalam Workshop Menguatkan Pola Pendidikan Siswa dalam Pembelajaran New Normal yang di gelar Sekolah Cendekia BAZNAS, Senin (27/7/2020).
Psikolog dan founder Komunitas Home Schooling di Turki tersebut menjelaskan model pendidikan dengan konsep pendekatan psikologi. Selanjutnya, Agile education, dalam penjelasannya, memperhatikan konsep kontinuitas pembelajaran dalam segala situasi dan cobaan kehidupan secara tangkas, lincah dan adaptif.
“Bukan hanya anak yang belajar, kita guru dan orang tua perlu punya kemampuan ini dalam sistem pendidikan,” ujarnya.
Ada delapan kriteria untuk menjadi Guru Cekatan dalam model pendidikan tersebut. Salah satunya mampu menjadi pendengar yang baik dan motivator untuk anak. Pemaparan ditutup dengan sesi tanya jawab seputar strategi komunikasi guru dan orang tua serta problematika pola asuh dari kacamata psikologis. Kegiatan ini diikuti oleh 48 peserta dari berbagai bidang.
